Email Gratis |
|
Dapatkan Email
gratis jika anda ingin memperoleh berita-berita hangat di Bali. Click here |
|
|
|
|
|
Informasi Terbaru
Taksu: Tentang Dunia Mistik atau Leak; yang selama ini dianggap Pengiwe atau
ilmu hitam di Bali |
Macam-macam
Rerajahan dan Mantra Guna-Guna. |
|
Informasi
terbaru dari redaksi: Menguak Misteri Guna-Guna |
|
Mitologi
Kekuatan Tubuh. |
|
Pengakuan Korban Guna-Guna. |
|
Click here
jika anda ingin mengikuti berita lebih lengkap |
|
Berita Hangat di Bali |
|
|
BP Wesnawa
"Kepala Kita Sudah
Terbakar "
Adakah hubungan lantai tiga Gedung DPRD
Bali dengan kepala (manusia)? Hubungan yang secara langsung, jelas tidak ada, karena
Gedung (lantai III) mengacu kepada benda mati, sedang kepala manusia (dalam konteks hidup
tentunya) mengacu kepada sesuatu yang hidup, yang berisi'otak' be ' rikut penuh dengan
pikiran-pikirannya.
Bagi IBP
Wesnawa, ketua DPRD Bali, kedua hal yang disebutkan di atas, ada unsur kesamaan lantai III
yang merupakan lantai tertinggi di Gedung Dewan yang terkenal megah dengan arsitektur
Balinya itu tidaklah terlalu meleset bila dipersonifikasikan sebagai 'kepala' dari satu
bangunan itu. Lantai III, dia lukiskan sebagai badan, dan lantai dasar/satu, sebagai kaki.
Terlepas dari apa penyebab kebakaran itu, yang pas
musibah itu adalah kehendak Tuhan. Lantas, kenapa yang terbakar hanya di lantai tiga? Ini
tentu perlu penyelidikan yang tuntas dan akurat. Namun tanpa bermaksud mempersoalkan
sebab-musababnya, tetap saja berpulang pada jawaban bahwa semuanya karena kehendak Tuhan.
Bagi Wesnawa, dari kasus" kebakaran Gedung
Dewan yang hingga kini masih 'mernamerkan' puing-puing sisa kebakaran di bagian atas itu,
sebagai suatu isyarat bahwa kepala kita (boleh Jadi mewakili sebagian masyarakat Bali)
yang tengah 'terbakar'. 'Kepala kita sudah terbakar," ujar Wesnawa dalam perbincangan
dengan TAKSU, Selasa (1 6/5) di ruang kerjanya. Perkataan ini, walau tak dimaksudkan
menggurui, juga diulangi lagi ketika menerima rombongan guru dan Ketua BP3 SMU 4 Denpasar,
Rabu (1715) juga di ruang kerjanya.
Keterbakarannya
kepala digambarkan, mungkin tidak hanya menimpa Bali saja, melainkan juga sudah
menasional, yang bisa dilihat dari berbagai aksi kerusuhan dan perusakan di sejumlah kota.
Wesnawa yang hobi melukis ini, juga melukiskan bagaimana sudah panasnya melanda kepala.
kebanyakan orang di Bali. "Musibah kebakaran itu seakanakan isyarakat, bahwa kepala
kita memang sudah terbakar. Terbakar oleh emosi keserakahan" ujar Wesnawa yang
menolak hadiah 'ayam betina' dari kalangan demonstran. Dia menolak karena tak pantas akan
hadiah itu. Dan. memang setelah mendengar penjelasan Wesnawa, para pengunjuk rasa bisa
kembali berpikir jernih. bersih, dan akhirnya bisa percaya akan sosok Wesnawa yana tidak
'betina''. "Selain Pak Wesnawa, kami tak percaya," ujar sejumlah pendemo sambil
pergi meninggalkannya.
Masih ada sedikit yang dipaparkan Wesnawa di hadapan
sejumlah guru SMU 4 termasuk Ketua BP3 sekolah itu Tjokorde Pemecutan, bahwa perlunya
membentuk manusia yang seimbang, yakni antara pembangunan fisik dan rohaninya seimbang.
Selama ini Wesnawa menilai cenderung lebih banyak pembangunan jasmani ketimbang rohani.
"Ini kritik untuk kita semua, tak terlepas juga saya," ujarnya. Bila hanya fisik
yang lebih dominan diperhatikan, dengan makan yang serba terpenuhi, tanpa mencoba
mengimbangi denaan pembangunan rohani, maka cenderung, akan melahirkan sifat keraksasaan.
"Kita di rumah cenderung
ke dapur, sedang untuk menuju ke Kaja kangin (Sanggah Kemulan, red) kurang,. Padahal untuk
ke Sanggah untuk memberi 'makan' kerohanian yang 'gratis' itu masib kurang," ujarnya.
Salah satu tujuan utama pembangunan tempat sembahyang seperti Sanggah adalah untuk
mengembangkan budi. Jadi, perlu lebih dioptimalkan keberadaan Sanggah yang sudah dibangun.
Dengan berkembangnya budi secara positif, kita akan
menjadi lebih peka. Selain denagn cara rajin sembahyang, untuk meningkatkan budi itu, bisa
juga dilakukan dengan mengamalkan kebajikan. Budi dalam struktur tubuh yang juga merupakan
hati nurani, kata Wesnawa, merupakan sumber dari kebenaran, di samping juga sebagai sumber
rasa keadilan, welas asih. Atas dasar ini, Wesnawa berharap, bagaimana unsur-unsur ini
bisa tertuang dalam kurikulum sekolah guna melahirkan manusia yang seimbang. "Ini
harapan, tapi bukan menggurui," ucap Wesnawa. |
|
|
Topik Diskusi |
Adakah Setan dalam Hinduisme? |
Melihat kecendrungan masyarakat yang tetap
tertarik terhadap dunia gaib, terutama dunia setan, adakah setan dalam Hinduisme? Sebuah
pertanyaan yang di lontarkan oleh Prof.dr,Ngurah Nala, Mph. Pada awal tulisannya di
Tabloid Taksu: bagaimana pendapat Anda tentang pertanyaan tersebut? silahkan ikut click
selanjutnya |
|
|
Untuk pembaca budiman, Anda dapat mendaftarkan
topik baru dalam forum diskusi ini. Kami akan menilai topik Anda dan akan menayangkan
dalam halaman utama Bali News. Silahkan click untuk ikutan daftar |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Porum Diskusi
Bali News Click
here Polling Masyarakat
terhadap Peran Alit Putra dalam pengkavlingan
Tanah Negara di Pecatu
SARAD
Majalah Gumi Bali, Prihal
Pikir, Kata, dan laku manusia Bali.
Bali Post
Koran-nya orang Bali..yang terpercaya..di Bali. |
Porum Diskusi Bali News Click here
Polling Masyarakat
terhadap Peran Alit Putra dalam
pengkavlingan Tanah Negara di Pecatu
SARAD
Majalah Gumi
Bali, Prihal Pikir, Kata, dan laku manusia Bali.
Bali Post
Koran-nya orang Bali..yang
terpercaya..di Bali.
City Tours
Program pariwisata budaya Denpasar.
|
|
|
|
|
|