Bagaimana
pandangan ratu Ida Padanda tentang keberadaan gunq-guna kalau dilihat
dari kaca Mzta Hindu ? Sekadar menundukkan dan sebagainya. Biasanya guna-guna
dicari dalam kaitan hubungan cinta pria dengan perempuan, atau suami agar tunduk pada
istri dan sebaliknya. Jadi tergantung. Pada dasarnya guna-guna itu dipakai untuk menarik
perhatian atau perasaan orang lain agar ia menaruh hati terhadap diri kita. Sedangkan
sumber pokoknva adalah aura. Pada dasarnya kekuatan ini untuk berbuat kebaikan, tetapi
dalam perjalanannya terjadi sedikit penyimpangan. Hal ini disebabkan oleh adanya
godaan-godaan yang dialami oleh pemakainya atau pun pembuatnya. Di sinilah diperlukan
adanya kekuatan iman untuk mengatasi godaan-godaan jelek tersebut.
Bagaimana halnya kalau masalah
guna-guna ini dikaitkan dengan perjodohan? Hal itu dibolehkan
sepanjang guna-guna itu dipakai secara positif. Misalnya seorang ayah ingin menjodohkan
anaknya. Sebab, menurut pandangannya dengan adanya perjodohan itu akan membawa kebaikan
dan bermanfaat bagi semua pihak. Begitu pun misalnya kalau ada pasangan suami istri yang
mengalami keretakan untuk mempersatukan ini dipakai guna-guna jika diperbolehkan. Oleh
sebab itulah balian sebelum memberikan guna-guna itu kepada calon penerima hendaknya
disampaikan kebaikan dan keburukan dari guna-guna itu. Tujuannya, agar dalam pemakaiannya
tidak terjadi penyim-pangan. Nasehatilah dulu dia.
Bagaimana misainya kalau hal itu dilanggar
? Dalam Lontar Maho Sadha ada disebutkan: Seorang Mahosadha (balian) janganlah
6erbuat seenaknya menggunakan kasidyan, kekuatan sastra, apabila hal itu dilanggar
dikutuklah oleh Sanghyang Saraswati sehincga keturunannya tidak menemui keselamtan lahir
maupun batin.
Orang-orang yang bagaimana saja
tidak bisa diguna-gunai ? Sebenarnya tidak sembarangan orang bisa kena guna-guna.
Misalnya orang yang selalu hidup ceria (humoris), Orang yang semenjak lahirnya sudah
mempunyai kekuatan magic ( tampak anget). Orang-orang model beginilah yang sangat sulit
kena guna-guna. Se-dangkan orang yang paling mudah kena guna-guna adalah kebalikan dari
itu, misalnya selalu murung, serba serius,sok curiga dan sebagainya.
Bagaimana halnya dengan yang namanya
Lintrik..? Khusus lintrik saya tidak tahu banyak tetapi yang jelas
bahan-bahannya mirip sama. Kalau di Jawa pada umumnya guna-guna itu bahannya sangat paten,
sedangkan mantranya tidak begitu memegang peranan. Khusus di Bali selain bahannya yang
paten juga untuk lebih menghidupkan ini akhirnya dibumbui mantra-mantra yang bersifat
khusus.
Kira-kira dari apa saja bahan guna-guna
tersebut. ? Secara umum kebanyakan dari binatang, misalnya dari ular yang
sedang bersenggama atau ia sedang mau menangkap mangsanya hanya dengan menjulurkan
lidahnya tapi mangsanya ini tidak lari. Pertengahan badannya dari kepala hingga batas yang
akan dipotong diambil Inilah yang diolah untuk dijadikan minyak untuk guna-guna tersebut.
Disamping itu juga ada binatang lain yang sedang bersenggama. Ini juga bisa dipakai bahan
untuk cuna-guna tersebut.
Apa beda antara guna-guna dengan
minyak Colek ? Bedanya adalah dari bahannya. Kalau guna-guna lebih
menonjolkan kekuatan aura sedangkan minyak colek itu adalah merupakan kekuatan alami hanya
bahannyalah ynng sulit.
Bagaimana mfsalnya kalau guna-guna
seseorang kekuatannya sudah habis.? Pasti akan terjadi perang pikiran
ke dalam minimal kalau mempunyai keturunan, itu akan sedikit cacat Tetapi pada umumnya di
Bali bila seorang ibu' kawin berdasarkan guna-guna maka hal itu ia akan berusaha melupakan
dengan cara lebih memperhatikan anaknya. Lama-kelamaan akhirnya akan menjadi kebiasaan
begitu pun hubungannya dengan suaminya yang mengguna-gunainya.
Apakah orang yang mempergunakan
guna-guna ini juga tergolong berdosa? Ya, menurut Hindu itu berdosa,
tetapi yang lebih besar dosanya adalah orang yang membuat guna-guna tersebut.
Berapa macamkah ada guna-guna di Bali
? Jumlahnya sangat banyak bahkan sampai ratusan. Dan kesemuanya ini mempunyai
ciri-ciri khusus. Misalnya, guna Ki Jaran Guyang ciri-cirinya begitu kena langsung
bereaksi misalnya orang itu akan nampak genit di luar akal sehat.