Guna-guna atau
pengasih-asih yang merupakan cabang ilmu pengiwa kini menjadi bahan pembicaraan hangat di
kalangan masyarakat Bali. Guna-guna (di Jawa disebut pelet,red) yang mempunyai kekuatan
magis dan diyakini mampu membuat orang jatuh cinta secara mendadak ini, belakangan banyak
disalahgunakan untuk hal-hal negatif. lronisnya yang membawa guna-gurta sekarang tak
terbatas anak-anak muda yang sedang mencari istri atau suami, orangtua-umumnya orang
berduit yang sudah beranak cucu pun banyak memburu guna-guna.
Walau tak ada data pasti menyebutkan berapa korban
guna-guna sudah terjadi di Bali selama in!, yang jelas dari pengakuan sejumlah korban
dapat dipastikan cukup banyak. Para korban guna-guna akan selalu melibat pemasang
guna-guna itu cantik atau tampan. Dalam pandangan matanya hanya wanita atau lelaki itu
yang sefalu terbayang. Bahkan dalim mimpi pun si pemasang guna-guna itu selalu muncul.
Seperti djungkapkan Ida Pedanda Gde Bhaskara
Simpangan Manuaba dari Geria Giri Gede Simpangan Buduk, ada beberapa jenis guna-guna
kita kenal. Yang paling ampuh biasanya Guna - guna "Ki Jaran Guyang". Ciri -
cirinya begitu kena langsung bereaksi dan orang yang diguna - gunai akan tampak genit di
luar akal sehat. Tetapi genitnya ini hanya ditujukan kepada seseorang yang mengenai.
"Guna - guna ini memang banyak digunakan orang untuk mencari istri," jelas Ida
Pedanda Gde Bhaskara.
Apa yang disampaikan Ida Pedanda memang benar. Malah
masyarakat juga mengenal guna - guna sejenis 'Lintrik'. Jenis guna~ guna ini bisa
mengendalikan nafsu seks sescorang. Seperti yang dialami' pasangan suami - istri di
Jembrana, sebut saja namanya Wayan Galir - Ketut Lasti. Pasangaii yang sudah dikarunia
empat anak ini tergolong rukun dan bahagia, Namun dalam perjalanannya ternyata menemui
sandungan, yang berpuncak pada cekcok berkepanjangan. Apa pasal ? Usut punya usut,
ternyata cikal bakal peristiwanya berawal dari sang galir secara iseng melalap sosok
cantik 'daging mentah' di Gilimanuk, sebut saja namanya Asri.
Asri dikenal dikalangan para penjaja cinta itu memiliki berbagai
kelebihan, baik tubuh yang sintal, bekulit kuning kangsat, waiah menggoda, dan susu yang
besar menantang, belum lagi bentuk pinggul yang aduhai. Wayan Galir yang merasa puas
dilayani Lasti, rela menguras kantongnya, lasti yang tak ingin mangsanya.jatuh ke pelukan
rival lainnya, akhirnya menebar jurus jitu, yakni dengan memainkan juris lintrik, sejenis
pengaruh guna - guna. Dengan cara ini sungguh fatal akibatnya ditanggung Jijik. Betapa
tidak 'Burung' kesayangan galir jadi Iumpuh total alias tidak berfungsi. Ini
konon berkat pengendalian yang dilakukan Asri dari jarak jauh. Bisa dibayangkan bagaimana
nasib bahtera rumah tangga bila yang satu vital lelaki tidak mampu berkicau. Akhirnya,
perang mulut pun meletus melanda pasangan Galir- Lasti Di kalangan keluarga Lasti
pun curiga, Galir diyakini terkena lintrik. Karena saat bercengkrama dengan wanita pemuas
seks itu, Galir sempat menyebutkan namanya secara jujur ketika ditanya sang WTS itu.
Konon, menurut Galir, jurus yang dipakai Asri itu culcup ampuh,
karena bisa mengendalikan 'burung' seseong yang pernah menyetubuhinya, meski dari jarak
jauh. Dan, kondisi 'burung' itu bisa diatur misalnya agar mau kenceng untuk dirinya
sendiri, Sedang untuk sang istri akan loyo alias lengkong. Atas kejadian ini, lasti sang
istri tak ingin rumah tangganya berantakan begitu saja gara-gara lintrik. Akhirnya dia
pun dengan semangat pantang putus asa terus mencari Asri . Dan, memang berhasil
ditemukan di pelabuhan Gilimanuk. Perang mulut pun meledak. Lasti menuntut bahkan bernada
mengancam, agar Asri mengembalikan segera kondisi 'burung' suaminya seperti sedia kala
yang dikenal 'greng. Dan, sejak itu memang stamina 'burung' galirtak galir lagi.