corner1.gif (273 bytes)
        



corner6.gif (591 bytes)
join.gif (2011 bytes)
Gatra Bali Online Terkini!

 

Email Gratis

button1.gif (1544 bytes)

 

Dapatkan Email gratis jika anda ingin memperoleh berita-berita hangat di Bali. Click here

  

Email login:

Password:


Daftar Member users Email Baru

gambar123usung1.GIF (33550 bytes)

taksu.gif (3570 bytes)

Informasi Terbaru Taksu: Tentang Dunia Mistik atau   Leak; yang selama ini dianggap Pengiwe atau ilmu hitam di Bali

Macam-macam Rerajahan dan Mantra Guna-Guna.

 

Informasi terbaru dari redaksi: Menguak Misteri Guna-Guna

 

Mitologi Kekuatan Tubuh.

 

Pengakuan Korban Guna-Guna.

   
Click here jika anda ingin mengikuti berita lebih lengkap
   

suarabali.gif (2696 bytes)

30-40% Hutan Bakau Suwung Bali Rusak
Siapa Pencaplok Bakao. Ikuti :
  
Made Mangku Koordinator SKPLLH
Data di Manipulasi, Hutan Bakao Suwung di Rusak
 
Sudah Saatnya di Tempuh Jalur Hukum
Kerusakan hutan bakau Prapat Benoa RTK.10 (hutan bakao Suwung) sudah cukup parah. Mencegah kerusakan semakin parah, sudah saatnya ditempuh jalur hukum. Menggugat para pelaku dan pemberi ijinnya.
 
Tiga Besar Pelahap Hutan Bakau Suwung
Luas hutan bakao Suwung (hutan Prapat Benoa RTK 10) akibat alih fungsi lahan,  menagalami penyusutan sampai 35% (492,41 ha)
 
I Made Nurbawa (Eksekutif Daerah Walhi Bali)
Kurang Pemahaman Terhadap Ekosistem
    
I Gde Wiadiatmika, SH (Ketua LBH Bali)
Lebih Tepat Lakukan Legal Standing

Dua puluh dua proyek/usaha tercatat merambah hutan bakau Suwung. Akibatnya, 31-40% lahan hutan bakau lenyap berganti fungsi. Tindakan ini dinilai "mengambil ruang publik dan merugikan kelestarian lingkungan. Lantas uapaya (jalur hukum) apa yang dapat dilakukan organisasi lingkungan hidup untuk menyelamatkan hutan bakau tersebut? Simak pendapat ketua LBH Bali, I Gede Widiatmika, SH

Berita Hangat di Bali

toplogo1.gif (4428 bytes)

Made Mangku (Koordinator SKPPLH)

Data Dimanipulasi, Hutan Bakau Suwung Rusak

LUAS hutan bakau Suwung (dulu disebut hutan Prapat Benoa RTK-10, kini Tahura) terus menyusut. Kalau sebelunmya tercatat 1.373,5 ha, kini menyusut sebesar 30 - 40 %. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan. Menurut Kordinator Sekretariat Kerja Penyelamat dan Pelestarian Lingkungan llidup (SKPPLH), Made Mangku, yang paling bertanggungjawab atas penyusutan itu pihak kehutanan dan BPN. Simak pendapatnya berikut

Menurut anda bagaimana kondisi hutan bakau Suwung saat ini?

Kalau mellhat kondisi hutan bakau suwung. saat ini, kondisinya sudah rusak sekali. Sudah amat parah menurut saya. Ini membuat saya sangat prihatin. Karena hutan kita di Bali yang sudah kurang dari 30 %, syarat hutan minimal suatu daerah, ternyata masih juga terus dibabat. (Made Mangku menahan nafas sesaat. Kemudian melepaskan agak panjang. Seolah ikut merasakan perasaan bakau-bakau yang tumbuh subur, dibabat habis. Konsentrasinya terpaku pada jalanan by pass di depannya. Sembari tetap mengemudikan kendaraannya)

Artinya tingkat kerusakannya sudah sangat paruk, Sejauhmana tingkat kerusakannya?

Berdasarkan data terakhir yang saya miliki sampai tahun 1998, hutan bakau Suwung yang sudah rusak mencapai 30 %. Kerusakan itu akibat alih fungsi lahan hutan bakau menjadi lahan pemukiman, industri pariwisata dan perhubungan. Angka kerusakan sebesar 30 % ini saya yakin meningkat dalam dua tahun terakhir sampai tahun 2000 ini. Mengapa? Karena pertama, ada pelebaran bandara Ngurah Rai. Pelebaran itu cukup banyak memakan hutan bakau. (Dalam pengamatan Suara Bali, kawasan hutan bakau di sekitar bandara secara bertahap mengalami kerusakan secara sistematis. Menurut beberapa sumber yang secara teratur mengamati kondisinya, mengatakan, ada dugaan unsur kesengajaan dibalik matinya bakau-bakau di tempat itu. Mulanya, air pauau yang menggenangi hutan bakau sebelah barat jalan by pass Ngurah Rai di Tuban agak berkurang. Berikutnya, genangan oli terlihat memenuhi kawasan tersebut. Kemudian satu-persatu tanaman bakau mengering dan mati. Kini di bekas tanaman bakau itu diurug untuk perluasan bandara Ngurah Rai.

Kedua, dibangunnya pertokoan Surya Plaza pada tahun 1999. Pembangunan itu dilakukan diatas lahan bakau yang telah dibabat. Ketiga, ada lagi. Tepatnya di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk sampah di Suwung. TPA sendiri sudah cukup banyak memakan hutan bakau di tempat tersebut.

jenis bakau apa saja yang ada di situ?

Ada tujuh macam kelompok. Masing-masing kelompok memecah sehingga terdapat 30-an spesies tanaman bakau di hutan bakau Suwung. Dimana yang paling banyak adalah jenis Rizopora.

Sebenarnya apa penyebab kerusakan terbesar pada hutan bakau suwung?

Terus terang saja di sini saya lihat ada manipulasi hutan, kemudian juga ada manipulasi data. Penyebab terbesarnya di antara dua ini. Pertama, yang saya sangat khawatirkan sebenarnya, ada permainan antara pemohon yang adalah masyarakat dengan instansi terkait. Yah, mungkin saja Kehutanan atau BPN (Badan Pertanahan Nasional) Bali.Saya pikir ini ada keterlibatan secara khusus di dalamnya. Memang sangat sulit bagi kita mengangkat isu ini ke permukaan untuk dapat lebih diketahui, siapa sih sebenamya yang main di antara mereka. Ini yang sangat sulit kita temukan saat ini. Saya sangat yakin itu ada permaiiian di dalamnya itu.

Dengan kondisi kerusakan yang parah seperti itu. Lantas bagaimana dampaknya?

Banyak sekali sebenamya dampak yang akan ditimbulkan oleh pembabatan hutan ini. Antaranya intrusi air laut yang sangat tinggi ke daratan. Sekarang ini saja intrusi air laut sudah hampir mencapai satu kilometer ke arah daratan dari pesisir. Mungkin kalau pembabatan terus dilakukan, saya khawatir dapat mencapai empat atau lima Kilometer dari pesisir. Ini sangat memprihatinkan sebenamya.

Di samping itu, hutan bakau juga memiliki sangat banyak fungsi, Antara lain sebagai tempat pemijahan ikan, hidupnya biota-biota laut atau planton.Itu terbukti dari kerangkerangan, kepiting, udang dan seterusnya itu tidak ada lagi didaerah itu. Jadi siklus kehidupan dari keberadaan hutan mangrove di darat ini, jadi terputus. Itu yang saya lihat. Ada lagi yang sangat kita khawatirkan, di samping yang saya sampaikan tadi itu. Yakni, masalah nyamuk ini. Bila hutan bakau Suwung terus dibabat, dikhawatirkan nyamuk-nyamuk berpindah ke kota

Langkah apa yang akan diambil olch SKPPLH menyikapi masalah ini?

SKPPLH sendiri, terus terang saja, tidak menutup kemungkinan menempuh jalur hukum. Hal ini melalui class action. Karena bagaimanapun kerusakan saat ini sudah cukup parah. Perda sendiri belum bisa mencakup keberadaan hutan bakau suwung ini.

Sedangkan dari instansi terkait dalam hal ini kehutanan dan BPN sendiri, di sini keduanya tidak memiliki data-data dari keberadaan hutan mangrove yang sebenarnya. Jadi kita tidak pernah melihat apakah ada peta dasar itu dan batasan hutannya sampai titik ini. Itu belum pernah terungkap. Memang dari RTK 10 yang kita lihat sejumlah 1.373,5 ha, itupun sudah data lama sebenarnya. Bukan data terbaru itu. Itu sudah data lama, tahun 1989. Jadi sangat lama. Sekarang keadaan hutan sudahjauh berbeda.

Lantas bagaimana pemecahannya?

Langkah yang harus kita lakukan antara lain, pertama, kita harus memiliki perda yang dikaitkan dengan UU No. 22 tahun 1999. Harus kita miliki. Yang bisa mengatur semua keberadaan mangrove. Yang kedua kita harus bisa membenahi instansi yang terkait. Bila perlu kehutanan dan BPN saat ini harus direformasi total dari atas hingga bawah. Kita dudukan orang-orang yang benar-benar independen di instansi tersebut. Saya percaya masih ada birokrat yang jujur, bersih dan berani..

Artinya biang kekacauan selama ini ada pada kedua instansi ini?

Yang jelas ya. Selama ini kedua instansi ini saling lempar tanggungjawab. Sayangnya mereka tidak pemah menyadari bahwa kekeliruan mereka itu terletak di sana. Jadi di sinilah kita perlu melihat, beginilah permasalaban di kehutanan itu. Bahwa bila hal ini dibiarkan terus, maka orang lain akan memanfaatkan itu. Seolah-olah mereka itu sudah memiliki ijin atau mereka sudah memiliki sertifikat di daerah itu.

Topik Diskusi

Adakah Setan dalam Hinduisme?
Melihat kecendrungan masyarakat yang tetap tertarik terhadap dunia gaib, terutama dunia setan, adakah setan dalam Hinduisme? Sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Prof.dr,Ngurah Nala, Mph. Pada awal tulisannya di Tabloid Taksu: bagaimana pendapat Anda tentang pertanyaan tersebut? silahkan ikut click selanjutnya
   

Jajak Pendapat

Warga Denpasar Keluhkan Minimnya Sarana Rekresasi,selanjutnya
Lapangan Puputan Badung jadikan Taman Kota, Click hasil survai, selanjutnya
Liputan 6 Acara Terpopuler, Si Doel, Sinetron terfavorit, selanjutnya
Indosiar Unggul di Dialog,  AN TV Rajai Musik, Kuis terpopuler di hati pemirsa TV. Denpasar, diraih family 100, persfekstif Wimar Witular termasuk dialog terpopuler. Sedangkan ANTV Ampuh, unggul untuk tayangan musik. Selanjutnya
Indosiar TV Favorit Pemirsa Denpasar, selanjutnya
 
 
Untuk pembaca budiman, Anda dapat mendaftarkan topik baru dalam forum diskusi ini. Kami akan menilai topik Anda dan akan menayangkan dalam halaman utama Bali News. Silahkan click untuk ikutan daftar




 

the vibrant ritual.GIF (31862 bytes)
 

Porum Diskusi Bali News Click here

Polling Masyarakat
terhadap Peran Alit Putra dalam pengkavlingan Tanah Negara di Pecatu

SARAD
Majalah Gumi Bali, Prihal Pikir, Kata, dan laku manusia Bali.

Bali Post
Koran-nya orang Bali..yang terpercaya..di Bali.

Porum Diskusi Bali News Click here

City Tours
Program pariwisata budaya Denpasar.
  

 

gambar2345usung.GIF (32438 bytes)

 

 

 


Email | Contact Us Feedback

Presented by: Bali News team Work, bekerja sama dengan Taksu: Tabloid mingguan.